ceramah tentang hati manusia
Untukmenyucikan dunia dan hati manusia, kita perlu menghimpun orang-orang dari berbagai latar belakang yang berbeda. Hal ini bukan tidak mungkin untuk dilakukan. Saat ini, misi pendidikan, misi budaya humanis, dan misi amal telah menebarkan kekuatan cinta kasih untuk membawa energi keharmonisan sehingga semua orang di dunia dapat hidup rukun.
Site De Rencontre En Belgique Totalement Gratuit. Bismillah...Hai, Sobat Guru Penyemangat, apakah dirimu sedang membutuhkan materi ceramah, kultum, atau tausyiah?Jika iya, agaknya contoh ceramah bertema manusia yang Guru Penyemangat racik berikut ini bisa membantu dan memenuhi saja, manusia itu makhluk yang sempurna karena memiliki akal, nafsu, dan hati, kan? Begitulah. Tapi soal mulia atau tidaknya dikembalikan lagi kepada si insan itu dalam kesempatan kali ini telah menyiapkan naskah ceramah dengan judul Manusia Makhluk Paling teks ceramah tentang manusia makhluk paling mulia ini dilengkapi dengan dokumen PDF dan bisa digunakan untuk tausyiah maupun disimak terlebih dahulu yaTeks Ceramah Tentang Manusia Makhluk Paling MuliaOleh Ozy V. AlandikaAssalamualaikum Warahmatullah WabarakatuhAlhamdulillah, alhamdulilladzi arsala rasulahu bilhuda wa diinil haq. Asyhadu alla ilaha illallah wa asyhadu anna muhammadan abduhu wa sholli wa sallim wa barik ala Muhammad wa ala alihi wasohbihi ajma’ yang dirahmati oleh Allah SWT;Pertama di aatas segalanya marilah kita bersyukur atas kehadirat Allah SWT, Tuhan yang Maha Kasih lagi Maha Sayang karena senantiasa memberikan nikmat yang tiada berlantunkan salam kita sampaikan kepada Nabiyullah Sayyidina wa Maulana Muhammad SAW. Semoga dengan seringnya bershalawat kita akan mendapat pertolongan beliau di Hari Kiamat nanti. Aamiin Ya hadirin kaum muslimin dan muslimat, pada kesempatan yang mulia ini saya akan menyampaikan ceramah dengan judul “Manusia Makhluk Paling Mulia”.Hadirin rahimakumullah;Mengapa manusia itu disebut makhluk yang mulia?KarenaManusia selaku insan mampu menjadi mercusuar dunia, mampu mengendalikan nafsunya, mampu mengarahkan menjadi kendaraan ibadah dengan tabiatnya yang santun, lembut dipenuhi cinta yang memenuhi penjuru yang tidak suka melihat insan yang terang dan bersinar wajahnya, dibumbui dengan akhlak, moral dan adab yang sejuk dipandang oleh kedua bola dari mulutnya perkataan dengan tata mau’izatul khasanah yang menenangkan. Itulah insan mengapa sekarang ini, begitu banyak manusia yang melanggar kemuliaannya? Melirik wajahnya yang penuh amarah dan arogansi kita takut dan di dekatnya yang penuh dengan su’ul adab, su’ul akhlak, dan su’ul moral kita menjadi perkataannya yang keji, hoaxs, penuh fitnah, dzalim, iri, dengki, hasut, dan mungkar kita menjadi malu dan mereka berpikir?Mari beristigfar. Astagfirullah al Baca Teks Ceramah Tentang Ibu yang Mulai MenuaHadirin rahimakumullah;Dalam Quran, Allah menyebut manusia dengan beragam istilah. Di antaranya adalah bani Adam disebutkan tujuh kali, al-insan sebanyak 65 kali, An-naas sebanyak 241 kali, Al-ins se banyak 18 kali, dan Basyar sebanyak 35 kali.Sejenak kita renungkan beberapa ayat berikutBismillahirrohmanirrohim;وَلَقَدْ كَرَّمْنَا بَنِيْٓ اٰدَمَ وَحَمَلْنٰهُمْ فِى الْبَرِّ وَالْبَحْرِ وَرَزَقْنٰهُمْ مِّنَ الطَّيِّبٰتِ وَفَضَّلْنٰهُمْ عَلٰى كَثِيْرٍ مِّمَّنْ خَلَقْنَا تَفْضِيْلًاBacaan Latin Walaqod karromnaa banii aadama wahamalnaahum filbarri walbahri warozaqnaahum minatthoiyyibaati wa faddholnaahum alaa katsiirim mimman kholaqnaa Dan sungguh, Kami telah memuliakan anak cucu Adam, dan Kami angkut mereka di darat dan di laut, dan Kami beri mereka rezeki dari yang baik-baik dan Kami lebihkan mereka di atas banyak makhluk yang Kami ciptakan dengan kelebihan yang sempurna. QS Al-Isra ayat surah di atas, manusia di sebut dengan bani adam yang memberi kesan historis dalam konsep manusia, bahwa manusia berasal dari satu sumber dan satu darah, walaupun mereka tersebar dalam berbagai warna kulit, ras dan خَلَقۡنَا ٱلۡإِنسَٰنَ فِيٓ أَحۡسَنِ تَقۡوِيمٖBacaan Latin Laqod kholaqnal insaana fii ahsani sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya. QS At-Tiin ayat 4Dan pada surah di atas, manusia di sebut rahimakumullah;Menurut salah seorang ulama Mesir yang bernama Muhammad bin Mukrim bin Ali Abu al-Fadhl Jamaluddin Ibnu Manzhur al-Anshari ar-Ruwaifi'i al-Afriqi, atau yang dikenal dengan Ibnu Manzhur, dalam kitabnya Mu'jam Lisan al-'Arab fi al-Lughah menyatakan bahwa kata إنسان Insân diambil dari tiga akar kata, yaitu; أَنَسَ anasa, أَنَّسَ annasa serta نَسِيَ nasiya.Kata أَنَسَ anasa memiliki arti أَبْصَرَ abshara, عَلِمَ alima, إِسْتَاذَنَ istȃdzana. Kata أَبْصَرَ abshara berarti melihat, bernalar, berpikir. Dengannya manusia dapat mengambil pelajaran dari apa yang mereka عَلِمَ alima berarti mengetahui atau berilmu. Dengan ilmunya manusia dapat membedakan suatu perkara apakah itu benar atau kata إِسْتَاذَنَ istȃdzana memiliki arti meminta izin. Manusia merupakan makhluk yang beradab yang kadang meminta izin ketika akan melakukan sesuatu atau menggunakan sesuatu yang bukan pembedahan kata ini, al-Insân dapat diartikan sebagai makhluk yang mempunyai kemampuan untuk menalar, makhluk yang berilmu serta makhluk yang bagaimana dengan manusia yang diciptakan ia buta, ia cacat secara fisik, apakah ia tidak sempurna? أَبِى هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- إِنَّ اللَّهَ لاَ يَنْظُرُ إِلَى صُوَرِكُمْ وَأَمْوَالِكُمْ وَلَكِنْ يَنْظُرُ إِلَى قُلُوبِكُمْ وَأَعْمَالِكُمْ Bacaan latin Innallaha laa yanzuru ilaa suwaarikum wa amwaalikum walakin yanzuru ilaa quluubikum wa a’ Abu Hurairah, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda, “Sesungguhnya Allah tidak melihat pada bentuk rupa dan harta kalian. Akan tetapi, Allah hanyalah melihat pada hati dan amalan kalian.” HR. Muslim no. 2564.Sungguh, manusia itu sempurna, dari detail proses penciptaannya, hatinya, mentalnya, hingga wal hadirat, ikhwan wa akhwat, ummi wal abi rahimakumullah...Kata insan sejatinya lebih mengacu pada peningkatan manusia ke derajat yang dapat memberinya potensi dan kemampuan untuk memangku jabatan khalifah dan memikul tanggung jawab serta amanat manusia di muka khalifah manusia dibekali dengan berbagai potensi seperti ilmu, persepsi, akal, dan nurani. Pertanyaannya adalahApakah khalifah di negeri kita sama dengan pengertian insan?Apakah pemangku amanat di negeri kita sama dengan pengertian insan?Dan apakah kita telah memanfaatkan ilmu, akal, dan nurani kita sebagai seorang insan? Hadirin rahimakumullah ganti sesuai seleraSekarang renungkanlah, bermuhasabalah, introspeksi dirilah, serta bayangkanlah jika kita menjadi seorang petani dari kita menanam sayuran, memberinya pupuk, memberinya kayu penopang agar berdiri tegak, menjaganya dengan pestisida, insektisida, menjauhkannya dari benalu, dari bakteri, jamur, rumput liar, ilalang, ya kan?Itu semua kita lakukan untuk apa?Masya Allah, agar sayuran itu lahir sebagai sayuran yang sempurna. Dan sekarang, dengan ucapan istighfar, Astagfirullah al adzim, ayok kira renungkan, bayangkan, dan camkan diri perlu lihat orang lain, tidak usah lihat orang di samping kita, langsung lihat diri dan hati kita. Kemudian tanyakan kepada hati sudahkah kita menanam diri dan hati kita dengan iman, ihsan dan taqwa?Sudahkah kita memupuk diri kita dengan ilmu, akidah, syariat, Al-Qur’an dan hadis? Sudahkah kita jaga hati dan diri kita dengan akhlak nabi MUHAMMAD SAW, Allahumma sholi ala Sayyidina Muhammad, wa ala ali Sayyidina Muhammad, sudahkan kita menjauhkan diri dan hati kita dari perbuatan syeitan, su’ul, keji dan munkar? Beranikah kita katakan sudah dengan kencang? Beranikah kita katakan sudah dengan lantang?Astagfirullah al adzim. Sungguh hina diri kita, yang bertabur banyak dosa ini. Malu kita sebagai hamba yang diciptakan secara “ahsani taqwim”, jika tidak memuliakan diri kita rahimakumullah;Ada beberapa cara yang bisa ditempuh agar menjadi makhluk yang paling mulia 1. Beriman, bertaqwa dan beramal Sholeh di waktu mudaSejenak kita renungkan ayat berikutQS Al-Hujurat ayat 13إِنَّ أَكۡرَمَكُمۡ عِندَ ٱللَّهِ أَتۡقَىٰكُمۡۚ إِنَّ ٱللَّهَ عَلِيمٌ خَبِيرٞBacaan Latin Inna akromakum indallaahi atqookum, innallaaha aliimun khobiir.“Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu disisi Allah ialah orang yang paling taqwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha mengetahui lagi Maha Mengenal.” QS. Al-Hujurat [49]13Singkatnya adalah memuliakan diri dihadapan Allah SWT. Caranya bagaimana? Yuqimonassholat Mendirikan sholat, wa atuzzakat membayar zakat, amanu beriman, amilussholihat beramal saleh, qolilam minal lail ma yahja’un sedikit tidur di waktu malam, yastaghfirun selallu memohon ampun kepada Allah. Semua ini adalah untukفَٱدۡخُلِي فِي عِبَٰدِي وَٱدۡخُلِي جَنَّتِي Bacaan Latin Fadkhulii fii ibaadii, wadkhulii untuk masuk ke surganya Allah. Aaamiin Ya rabbal rahimakumullah;2. Menjadi perantara penyebar pesan ilahiApakah manusia itu mulia jika jadi presiden? Apakah manusia itu mulia jika jadi raja? Jadi Bupati? Jadi Gubernur? Jadi orang paling kaya? Jadi Ilmuan dunia? Belum tentu!Ulama besar Abdullah Ibnul Mubarak dalam kitab Tahzibul Kamal mengatakan“Aku tidak mengetahui sebuah derajat yang lebih utama setelah para nabi dibandingkan menyebarkan ilmu”. Maka berbahagialah, bergembiralah, bersyukulah hai para ulama, ustadz, pendakwah, para penyebar ilmu. Termasuk orang yang paling utama setelah rasul. Karena dengan ilmu yang di sebarkan, manusia tahu yang haq mana yang batil, mana jalan ke surga, mana jalan ke menyebarkan ilmu tidak mesti menunggu jadi ulama, tidak mesti jadi ustad, tapi bisa dengan share ilmu. Bukan share status di facebook saja, bukan share snap di wa saja, bukan pula share reels di instagram perlu diingat, untuk menyebarkan ilmu kita harus periksa ilmu itu, apakah shahih dan haq ilmunya, atau malah berisi kemungkaran dan hoaxs. Sudah cukuplah fitnah dunia ini menyebar dengan semestinya selektif dalam mencari ilmu, dan jangan sungkan untuk bertanya kepada yang ahli dan yang alim. Bukan alim ahli YouTube tapi alim karena ilmunya inilah kita disebut khalifah, yaitu sebagai perantara dari ajaran-ajaran Allah demi tersampainya rahmat Allah, Rabb semesta rahimakumullah;3. Mengendalikan hawa nafsunyaTanpa disadari, adanya potensi takwa dalam diri manusia, dapat membuat mereka lebih mulia dari makhluk yang telah diciptakan Allah sebelum mereka, yaitu keberadaan nafsu juga dapat membuat mereka lebih hina atau rendah dari hewan. Sebab, hewan memang di ciptakan Allah dengan nafsu karena itulah, sembari disuruh memperbanyak amal kebaikan, manusia juga diperintahkan Allah untuk berjuang menekan hawa nafsu dengan cara itulah manusia mampu meraih predikat makhluk paling mulia di sisi Allah bagian dari ujian Allah SWT, setiap jiwa manusia cenderung untuk berbuat dosa dan maksiat. Jika manusia dihadapkan pada pilihan yang baik atau pilihan yang buruk, ia lebih tertarik melakukan pilihan yang jika ada pilihan, bekerja keras ataupun istirahat, pilihan istirahat lebih ada pilihan, shalat Tahajud atau istirahat, jiwa manusia cenderung memilih istirahat. jika ada pilihan belajar atau main game, lebih pilih main ini sesuai dengan penegasan Kalam Allah; إِنَّ ٱلنَّفۡسَ لَأَمَّارَةُۢ بِٱلسُّوٓءِ إِلَّا مَا رَحِمَ رَبِّيٓۚ إِنَّ رَبِّي غَفُورٞ رَّحِيمٞYang artinya, "Karena sesungguhnya nafsu itu selalu menyuruh pada kejahatan, kecuali nafsu yang diberi rahmat oleh Tuhanku. Sesungguhnya Tuhanku Maha Pengampun lagi Maha Penyanyang." QS Yusuf 53.Hadirin rahimakumullah;Waktu yang berlalu biarlah berlalu, karena sedetik pun kita tidak bisa kembali di masa baik pula jika kita hanya bergumam dengan penyesalan masa kita tatap waktu yang singkat ini untuk mendekatkan diri kepada Allah. Datanglah ke masjid dalam keadaan terbangun, sebelum kita didatangkan dalam keadaan ini kita di atas tanah, mungkin esok atau malah sebentar lagi, tanah yang di atas syahdan menimpa kebaikan meskipun kamu anggap itu kecil, sebab kita tidak tahu kebaikan mana yang akan mengantarkan kita ke ceramah yang bisa saya sampaikan pada kesempatan kali ini. Mohon maaf atas khilaf dan salah, dan kepada Allah mari bersama kita memohon Warahmatullah Wabarakatuh***Download Teks Ceramah Manusia Makhluk Paling Mulia PDFO ya, setelah menyimak naskah ceramah di atas, barangkali Sobat Guru Penyemangat ingin memiliki dokumennya untuk keperluan materi tausyiah atau bisa pula khutbah Jumat dan kultum, kan?Beruntung sekali di sini Guru Penyemangat telah menyiapkan link unduhan dokumen PDF ceramah tentang manusia makhluk yang paling klik tomboh download untuk mendapatkan file dokumennya secara Ceramah Manusia Makhluk Paling Mulia PDF***Demikianlah tadi sajian Guru Penyemangat tentang ceramah bertema Manusia Makhluk Paling Mulia yang dilengkapi dengan link unduhan dokumen bermanfaat,
- Manusia adalah mahluk yang paling sempurna dalam penciptaanya dan ditakdirkan memiliki perasaan dalam hatinya. Merasa mudah sakit hati ternyata memiliki banyak faktor yang menyebabkannya. Dalam ceramah Ustadzah Oki Setiana Dewi menjawab mengapa hal itu bisa terjadi, dalam siaran kajian di kanal YouTubenya. Menurut ceramah Ustadzah Oki Setiana Dewi, salah satu faktor penyebab manusia sakit hati karena di dalam hatinya ada kekosongan atau lubang di dalam hati. Maksud dari lubang di hati menurut ceramah Ustadzah Oki Setiana Dewi adalah hatinya sedang kosong dari cinta kepada Allah SWT dan hanya diisi dengan kecintaan kepada dunia dan manusia saja sehingga itulah yang menyebabkan manusia bisa sakit hati terus menerus. Baca Juga Ceramah Ustadz Adi Hidayat Tentang Pintu Rezeki, Jalankan Amalan Ini Insya Allah Dimudahkan Dalam hal ini, tercermin dari firman Allah SWT dalam surah ar-Ra’d [13] ayat 28 berkenaan zikir dapat menenangkan hati الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَتَطْمَىِٕنُّ قُلُوْبُهُمْ بِذِكْرِ اللّٰهِ ۗ اَلَا بِذِكْرِ اللّٰهِ تَطْمَىِٕنُّ الْقُلُوْبُ ۗ “yaitu orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenteram.” QS. Ar-Ra’d [13] ayat 28. Artinya Ketika hati kita tengah kosong terlebih tanpa melibatkan Allah dalam setiap pikiran kita, maka akan mudah syaiton untuk membisikan hal-hal negatif yang membuat hati kita menjadi sensitif terhadap nasehat baik sekalipun. Maka dari itu Islam mengajarkan bahwa dengan berdzikir dan mengingat Allah maka hati menjadi tenang, serta pikiran menjadi positif. Baca Juga 6 Rekomendasi Film Drama Korea Sedih dan Terlaris dalam 20 Tahun Terakhir, Siapkan Tisu untuk Menonton "Kenapa ada orang-orang yang jatuh cinta terus menerus, tapi kemudian kalau tidak mendapatkan cinta tersebut patah hati luar biasa? Karena hati yang kosong dari kecintaan kepada Allah SWT” ucap Ustadzah Oki Setiana Dewi. Melansir dari kanal YouTube wahdah daily pada Senin, 22 November 2021. Bahwa benak kita merupakan rumah tempat kita mengadu maka perlu lah diisi dengan sang pemilikna, untuk mengatahui setiap arah yang baik dari pikiran dan keputusan kita dalam menjadi kehidupan ini. Mengharapkan sesuatu kepada manusia merupakan jalan pikiran yang salah, karena pada dasarnya manusia memiliki batas dalam kemampuannya, maka dari itu pasrahkanlah segala urusan kita hanya kepada Allah SWT yang akan mengatur jalan hidup kita. Baca Juga Ceramah Ustadz Adi Hidayat Tentang Pintu Rezeki, Jalankan Amalan Ini Insya Allah Dimudahkan
Ceramah Singkat Yang Dikenal oleh HatiFitrah Kebaikan di Dalam HatiSebab Kerusakan HatiMakna Ma’ruf dan MunkarVideo Ceramah Singkat Yang Dikenal oleh Hati Ma’asyiral muslimin rahimakumullah, Segala puji bagi Allah Subhanahu wa Ta’ala atas nikmat yang diberikan-Nya kepada kita yaitu kemudahan untuk mempelajari, memahami, dan mengamalkan Islam. Serta kemudahan untuk mengusahakan sebab-sebab yang memperbaiki keimanan dan ketakwaan di dalam hati kita. Allah Subhanahu wa Ta’ala menciptakan manusia di atas fitrah yang cenderung kepada tauhid, kebenaran, dan kebaikan. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman; فَأَقِمْ وَجْهَكَ لِلدِّينِ حَنِيفًا ۚ فِطْرَتَ اللَّهِ الَّتِي فَطَرَ النَّاسَ عَلَيْهَا ۚ لَا تَبْدِيلَ لِخَلْقِ اللَّهِ ۚ “Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama Allah; tetaplah atas fitrah Allah yang telah menciptakan manusia menurut fitrah itu. Tidak ada peubahan pada fitrah Allah.” QS. Ar-Rum[30] 30 Hanif itu merupakan fitrah Allah Subhanahu wa Ta’ala yang Dia ciptakan manusia di atas fitrah itu. Tidak ada perubahan dalam fitrah Allah Subhanahu wa Ta’ala. Dalam sebuah hadits Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda bahwa Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman; وَإِنِّي خَلَقْتُ عِبَادِي حُنَفَاءَ كُلَّهُمْ وَإِنَّهُمْ أَتَتْهُمُ الشَّيَاطِينُ فَاجْتَالَتْهُمْ عَنْ دِينِهِمْ “Aku menciptakan hamba-hamba-Ku dalam keadaan lurus. Kemudian syaithan mendatangi mereka dan memalingkan mereka dari agamanya.” HR. Muslim No. 2865A Fitrah Kebaikan di Dalam Hati Ma’asyiral muslimin rahimakumullah, Keadaan ini merupakan kabar gembira bagi kita. Bahwa secara asal, potensi hati kita lebih dekat dengan mengenal kebenaran, lebih mudah untuk diajak kepada tauhid, dan lebih dekat dengan keimanan yang benar. Sedangkan penyimpangan-penyimpangan itu kemudian datangnya sebagai pendatang baru. Adapun lurus mengikuti agama Allah Subhanahu wa Ta’ala, cenderung kepada tauhid, ini merupakan asal yang sudah ada potensinya dalam hati kita sejak kita dilahirkan di dunia ini. Makanya, upaya untuk mengembalikan diri kita kepada iman yang benar itu adalah perkara yang mudah. Apalagi dengan petunjuk Islam yang jelas yang diturunkan oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala sesuai dengan keadaan hati dan fitrah manusia. Ini akan mempermudah keadaan tersebut. Seandainya syaithan tidak menghalangi kita, tidak mengotori hati kita, kita akan mudah mengenal kebenaran. Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda; استفت قلبك، الْبِرُّ مَا اطْمَأَنَّتْ إلَيْهِ النَّفْسُ، وَاطْمَأَنَّ إلَيْهِ الْقَلْبُ، “’Mintalah fatwa kepada hatimu. Kebajikan itu adalah apa-apa yang menentramkan jiwa dan menenangkan hati,” HR. Ahmad dalam Arba’in An Nawawi hadits ke-27 Ini menggambarkan bahwa hati itu kalau benar, iman itu kalau benar, kebaikan itu bisa kita ambil dari hati. Tinggal bertanya kepada hati. Apa yang tenang, kita lakukan. Lalu apa yang rasanya tentram dan damai, kita kerjakan. Itulah kebaikan. Tapi ini tentu berlaku bagi orang-orang yang imannya benar dan hatinya bersih. Kemudian dari dalil hadits ini, para ulama mengambil kesimpulan. Seperti Imam Ibnu Rajab Al Hanbali dalam kitab Jami’ul Ulum Wal Hikam mengambil kesimpulan bahwa kebenaran itu memang asal yang telah ada pada hati manusia. Sedangkan keburukan dan penyimpangan itu datangnya kemudian/ belakangan. Syaithan menyusupkannya ke dalam hati kita. Sebab Kerusakan Hati Makanya kerusakan hati adalah ketika dia tidak bisa mengenali kebaikan sebagai kebaikan. Dan tidak mengingkari kemunkaran sebagai keburukan. Dalam sebuah atsar, Ibnul Qayyim rahimahullahu ta’ala menukil perkataan sahabat yang mulia Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu anhu yang mengatakan; هَلَكَ من لا يكن له قلب يعرف به معروفا و يمكر به منكرا. “Binasalah orang yang tidak punya hati yang dengan hatinya dia bisa mengenali kebaikan sebagai kebaikan dan keburukan sebagai keburukan.” Kitab Ighatsatul Lahfan, 1/20 Oleh karena itu ma’asyiral muslimin rahimakumullah, Mengenali kebenaran, menerimanya, memahami, dan mudah mengamalkannya adalah asal yang ada pada hati manusia. Keburukan datangnya kemudian. Keburukan yang dibisikkan oleh syaithan merupakan pendatang baru. Maka ini adalah kabar gembira bagi kita. Kalau ingin memperbaiki diri itu mudah. Asal kita belajar pemahaman agama yang benar dan kita dekatkan hati kita dengan keindahan agama. Bacalah Al-Qur’an dengan merenungkan isinya, ucapkan dzikir-dzikir yang disyariatkan dengan merenungi kandungannya. Maka hati kita akan terbuka kembali kepada fitrah asalnya. Akan mudah menerima hal tersebut, dan akan tenang dengannya. Inilah asal yang ada pada hati manusia. Makna Ma’ruf dan Munkar Oleh karena itulah, ketika Islam mengartikan istilah al-ma’ruf dengan kebaikan. Amar ma’ruf nahi munkar; memerintahkan kepada yang baik dan melarang dari keburukan. Al-ma’ruf secara bahasa artinya adalah yang dikenal. Tapi mengapa kita terjemahkan dengan kebaikan/ memerintahkan kepada kebaikan? Maksudnya dikenal dengan kebaikan adalah dikenal oleh hati. Munkar secara bahasa artinya bukanlah keburukan, tetapi yang asing tidak dikenal. Mengapa kita terjemahkan kemunkaran dengan keburukan? Karena pada asalnya, hati manusia tidak mengenalnya. Makanya Nabi Ibrahim alaihissalam dalam Al-Qur’an ketika datang malaikat yang bertamu ke rumah beliau, beliau mengucapkan; سَلَٰمٌ قَوْمٌ مُّنكَرُونَ “Salaamun kamu adalah orang-orang yang tidak dikenal”QS. Az-Zariyat[51] 25 Munkar di sini bukan berarti kaum yang jelek. Maksudnya kaum yang saya tidak kenal, yang asing bagi saya. Ini artinya munkar secara bahasa. Kita artikan keburukan itu karena memang asalnya hati kita tidak mengenal keburukan. Maka kalau kita ingin kembali kepada Islam, belajarlah Islam yang benar. Di situlah kita dapatkan hati kita akan tenang dan akan hilang semua kegundahan dan kekalutan yang selama ini menimpanya. Maha Benar Allah Subhanahu wa Ta’ala yang berfirman; الَّذِينَ آمَنُوا وَتَطْمَئِنُّ قُلُوبُهُمْ بِذِكْرِ اللَّهِ ۗ أَلَا بِذِكْرِ اللَّهِ تَطْمَئِنُّ الْقُلُوبُ “yaitu orang-orang yang beriman dan hati mereka manjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram.” QS. Ar-Ra’d[13] 28 Semoga Allah Subhanahu wa Ta’ala mudahkan ini bagi kita semua. Dan semoga Allah Subhanahu wa Ta’ala senantiasa memudahkan bagi kita petunjuk-Nya untuk memperbaiki diri dan kembali kepada keimanan yang benar. Yang merupakan sebab ketenangan dan kedamaian jiwa kita yang sesungguhnya. Video Ceramah Singkat Yang Dikenal oleh Hati Mari turut menyebarkan catatan kajian tentang ceramah singkat “Yang Dikenal Oleh Hati” ini di media sosial yang Anda miliki, baik itu facebook, twitter, atau yang lainnya. Semoga bisa menjadi pintu kebaikan bagi yang lain. Barakallahu fiikum..
403 ERROR Request blocked. We can't connect to the server for this app or website at this time. There might be too much traffic or a configuration error. Try again later, or contact the app or website owner. If you provide content to customers through CloudFront, you can find steps to troubleshoot and help prevent this error by reviewing the CloudFront documentation. Generated by cloudfront CloudFront Request ID 5IREx7-wTIC3BKas9xM2vyuSWL42p5aBRWbw0h6EzcmgFsbhaZ9WJw==
Contoh Ceramah Ramadhan Singkat dan Menyentuh HatiKhutbahDalam kesempatan kali ini saya akan berbicara tentang imsak, tentang menahan diri, yang merupakan salah satu sisi dari Puasa di Bulan manusia ini, mengaktifkan imsak-nya dalam kehidupan, tidak akan ada perkelahian, tidak ada orang yang sombong maupun kecil menjadi takut, menjadi minder, karena manusia banyak yang tidak mau melakukan “imsak”.Mari kita telaah ayat al-quran yang berbicara tentang penciptaan manusia“وَإِذْ قَالَ رَبُّكَ لِلْمَلَائِكَةِ إِنِّي جَاعِلٌ فِي الْأَرْضِ خَلِيفَةً ۖ قَالُوا أَتَجْعَلُ فِيهَا مَن يُفْسِدُ فِيهَا وَيَسْفِكُ الدِّمَاءَ وَنَحْنُ نُسَبِّحُ بِحَمْدِكَ وَنُقَدِّسُ لَكَ ۖ قَالَ إِنِّي أَعْلَمُ مَا لَا تَعْلَمُونَ” 30Artinya Dan ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat, “Aku hendak menjadikan khalifah di bumi.” Mereka berkata, “Apakah Engkau hendak menjadikan orang yang merusak dan menumpahkan darah di sana, sedangkan kami bertasbih memuji-Mu dan menyucikan nama-Mu?” Dia berfirman, “Sungguh, Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui.” QS Al-Baqarah 30Jadi, Allah sudah tahu bahwasannya nanti dunia ini perlu ada khalifah. Ya khalifah itu adalah manusia. Yang menjadi pemimpin yang memakmurkan kehidupan berkata, “Kurang apa pengabdian kami, kurang apa puja-puji kami, Ya Allah… Nusabbihu bihamdika wa nuqaddisu lak, mengapa harus ada khalifah lagi?”Allah mempertegas, innii a’lamau maa laa ta’lamuun. Sesungguhnya aku mengetahui apa yang tidak kalian perbedaan antara manusia dengan hewan, dengan tumbuh-tumbuhan, dengan alam semesta; langit, bumi, laut, sungai, danau. Ada perbedaan. “Kamu tidak tahu, wahai malaikat.”Di mana perbedaannya? Wa allamal aadama asmaa’a kullaha. Ini makhluk yang bisa diajar. Sedangkan malaikat tidak diajar. Malaikat itu ya’maluuna ma yu’maruun, menjalankan apa yang manusia yang sombong, pinter, kaya, sering kali takabbur dengan kelebihannya. Padahal mereka memiliki yang memiliki harta, tahta, berita, senjata, kereta, dan ta ta lainnya, sombong. Seakan itu yang membuat mereka jaya. itu dibuat lemah. Dan malaikat tahu melihat penciptaan manusia, malaikat tahu bahwa ini adalah mahluk yang tidak betah dengan ujian; khalqun la akhirnya malaikat menyerah, dengan menyadari bahwa ia tidak mengetahui apa yang Allah malaikat diminta menonton betapa keunggulan manusia, bisa diuji dan lulus dalam diminta untuk sujudLalu malaikat diminta untuk sujud. Wa idz qulnaa lil malaaikatisjuduu liaadama fasajaduu, Malaikat taat, nurut, tahu diri. Malaikat tahu diri bahwa derajatnya lebih rendah dari banyak manusia yang tidak tahu diri, akhirnya ia tidak mau merendah diri. Disuruh sujud, tidak mau. Disuruh nurut, tidak mau. Itu penyakit iblis. Fasajaduu illa sebabnya iblis tidak mau sujud? Abaa iblis mengatakan “Apa? Sorry deh. Saya kok disuruh sujud.” Iblis berkata Khalaqtanii min naariin, wa khalaqtahu min tiin. “Saya kan diciptakan dari api, sedangkan manusia dari tanah”Maka, takabbur dan abaa ini termasuk sifat-sifat orang orang kafir itu apa? Dia tidak mengakui ketuhanan Allah SWT. Dia dibuat hidup, dikasih nyawa, tapi tidak kalau ada orang ber-takabbur, maka dia orang yang terkena penyakit menyadari bahwasanya manusia adalah makhluk spesial yang diciptakan oleh Allah, maka ada baiknya jika senantiasa melaksanakan apa yang telah diperintahkan oleh-Nya dan menjauhi apa yang dilarang Allah agar senantiasa menjadi hamba-hamba yang berbakti dan bersyukur.
ceramah tentang hati manusia